News

PKC PMII SUMATERA UTARA: KEPUTUSAN MKD ADALAH KEMENANGAN AKAL SEHAT, SARASWATI HARUS TETAP JADI SUARA KRITIS PEMUDA DAN PEREMPUAN DI SENAYAN

Editor: Admin


Medan, mediandonews - Ketua Pengurus Koordinator Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PKC PMII) Sumatera Utara, M. Agung Prabowo memberikan apresiasi dan dukungan penuh atas keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR-RI yang menolak pengunduran diri Anggota DPR-RI, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, pada Kamis (30/10/2025).


Keputusan MKD ini dinilai sebagai langkah yang tepat dan menjamin bahwa **kehadiran tokoh perempuan muda yang memiliki perspektif aktivis dan progresif** di parlemen dapat terus terjaga.


Ketua PKC PMII Sumut menyambut gembira keputusan MKD DPR-RI. Ini adalah kemenangan akal sehat dan keadilan kontekstual, yang menunjukkan bahwa lembaga negara tidak mudah diombang-ambing oleh narasi sepotong-sepotong di ruang publik,” ujar Agung Prabowo, Jumat (31/10/2025).


Keputusan ini sekaligus membatalkan rencana mundurnya Saraswati yang dipicu oleh kegaduhan publik akibat pemotongan video pernyataan yang tidak bertanggung jawab. PMII Sumut menekankan bahwa kegaduhan yang terjadi adalah cerminan dari bahaya disinformasi dan praktik *cherry-picking* informasi yang merusak reputasi seseorang.


M. Agung Prabowo sangat menyayangkan insiden yang hampir menghilangkan salah satu representasi terbaik perempuan muda di Senayan. Kami mendesak publik untuk selalu memverifikasi informasi secara utuh. Jelas, konteks utuh pembicaraan Saraswati tidak bermaksud menyinggung pihak manapun, melainkan terdistorsi oleh potongan video yang disebar pihak tak bertanggung jawab,” tambahnya.


PMII Sumut menilai, rekam jejak Saraswati jauh melampaui sekadar politisi. Ia adalah seorang aktivis yang lantang memperjuangkan hak-hak perempuan, anak, dan melawan kejahatan *human trafficking*.


“Kami berharap Rahayu Saraswati dapat terus melanjutkan perjuangannya, khususnya dalam agenda kepemudaan dan perempuan. Keberadaan beliau sangat penting sebagai **suara kritis dan progresif** yang dibutuhkan dalam merumuskan kebijakan di lembaga legislatif,” tutup Agung.(Red/Tim)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
Copyright @ 2025 mediandonews.id All right reserved